Semadi 12 Maret
Semadi 12 Maret
oleh Insanul Ma'ruf Cotto
Kami tak sempat tanya
Mengapa lembah jadi kuning?
Apa perlu kami carikan pawang?
Kami tak sempat lihat
Mereka sudah hilang
Apa perlu kami tabur bunga rampai?
-
Tak ada yang tersisa
Kecuali nafas yang tinggal satu satu
Kami hirup udara untuk meluruskan tulang punggung yang bengkok
Malah dingin menjalari tubuh
-
Nilai tertulis di kening manusia dan malaikat
-
Lalu kami datangi yang punya dosa
Kami tanya
Mereka jawab
Dosa kami titip anak-cucu
-
Mereka bingung
Mereka bilang kami tak punya aturan
-
Kami bisikkan dekat daun telinga mereka
Kami buat ini untuk dipandang, Tuan
Bukan untuk dimakan
-
Mereka tertawa sampai setandan gigi matang
Terertawa sampai lupa besok mau mati
Lalu murung
Kemudian geram
Ngana permainkan torang punya perasaan
-
Ahh..! Mati sajalah kau lagi..!
-
Tak perlu risau akan makna, Tuanku
Ini bukan kitab suci
Tak perlu bingung dimana pesan
Ini bukan sabda nabi
Awal dan akhir punya Tuhan
Kita di tengah-tengah
Tentang awal, tak ada yang tahu persis
Kecuali cerita nenek sebelum tidur
Tentang akhir
Tuhan punya kehendak
Namun kita boleh pilih
(12 Maret 2012 – 01.33 pm)
Dulu mereka diam karena kosong
Tak ada yang tahu
Begitu bicara
Kekosongan jadi terang
Dirinya berkelahi karena diam
Karena
Diri yang lain tak suka banyak bicara
Ahaa..! Mati saja obatnya lagi..!
(12 Maret 2012 – 01.47 pm)
Duhai sobat --yang dulu aku pernah menaruh simpati padamu--
Apa kau tak ingin sebentar saja muncul ke permukaan?
Lama sekali kau menyelam
Apa sudah ada yang kau temui di bawah sana ?
Atau
Kau sedang merakit bom nuklir?
Lalu tiba-tiba meledak?
Mengagetkan banyak orang?
Atau
Kau sudah mati tertimbun tanah?
-
Duhai sobat --yang dulu aku pernah menaruh simpati padamu--
Apa kau tak ingin sebentar saja muncul ke permukaan?
Supaya aku bisa menyapamu
Mengerjaimu seperti dulu
Lalu kau ngambek dan manyun
Dan aku akan berpura-pura mengemis ma’af
Biar kau tersenyum puas
-
Duhai sobat --yang dulu aku pernah menaruh simpati padamu--
Perlihatkan padaku apa yang kau temukan!
(12 Maret 2012 – 02.00 pm)
Ini yang aku punya
Kau boleh pilih mana yang kau suka
Aku tak sudi kau merasa sendiri
Kau boleh marahi aku sesuka hatimu
Itu lebih baik
Daripada kau tak menyapaku
Untukmu
Dariku
Ahh..! Mati sajalah aku lagi..!
(12 Maret 2012 – 02.12 pm)
Kami akan perbaiki jika masih butuh
Kami akan sediakan tempat terbaik
Menyambutmu
(12 Maret 2012 – 02.18 pm)
Kami memandang karena telah datang masa
Itupun karena kau perempuan
Dan kami lelaki
Kalau bukan karena itu
Kami tak berani
Itu juga salahmu
Mengapa kau berhias sebegitu rupa
Kalau bukan untuk dipandang, lalu untuk apa?
Mengapa kau salahkan kami yang memandang?
Katamu kami tak punya sopan
Lalu mengapa kau pamer di depan kami?
Mengapa?
Menggoda iman kami?
Ahh..! Mati sajalah kau lagi..!
(12 Maret 2012 – 01.40 pm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar